Jumat, 31 Oktober 2014

FLY IN MY DREAM PART 2

Setelah Rudi melepaskan pelukannya, Rudi akan menyematkan cincin yang ia genggam untuk Vanya. Vanya
nampak bahagia dengan ini .
Membuat Vanya sebahagia ini
bagaikan puncak yg paling ujung
kebahagiaan dalam hidup Rudi .
Mendaratkan sebuah kecupan di
kening Vanya seakan membangun
gejolak semangat hidup Rudi . Ini
adalah keindahan … adalah sebuah
cinta yang manis ... Adalah kebahagiaan nan sempurna.
“ Aku mau menikah denganmu Rudi“ ucap Vanya pelan.. pelan sekali dan terlihat sangat malu
Namun mampu terdengar oleh Rudi. Namun, langkah Vanya semakin menjauh secara sangat perlahan tanpa Rudi sadari. Lama kelamaan Vanya semakin jauh jauh,memudar dan seperti tertutupi awan gelap seakan Vanya ditelan awan gelap tersebut.Sedangkan Rudi tak bisa bergerak bahkan melangkah kan kaki seakan tubuh Rudi terpaku kaku dan menyatu dalam bumi. Rudi pun tak kuasa untuk mengejar Vanya.

“ Vanyaaaaaa !!!!!!!!!!!!!!! “ Teriak Rudi keraaaaaaassssssss bahkan sangat keraas.. Hingga ia tersadar.Barusan dia hanya melewati momen indah yang bersifat sementara yaitu mimpi . Yusuf dan Kanif yang juga teman kosnya pun terkejut melihat aksi Rudi . Ia berteriak memanggil nama Vanya sangat keras sekali . Setelah Yusuf dan Kanif mendekat, mereka mendapati Rudi sedang menitihkan air mata dengan
memegang erat kepalanya .
Wajahnya memerah dan
mengekspresikan kekecewaan yang sangat mendalam . Jika Rudi tau ini hanya mimpi, mungkin dia tak akan bangun lagi.

“Aku berharap tidur seperti ini
selamanya Aku terbangun juga masih dengannya Aku berharap tidak bermimpi lagi Hari inipun aku bahkan dapat berdampingan bersamanya Jika hari ini aku dapat melihatmu lagi, jika dapat seperti itu, jika kau kembali Jika kau dapat sekali lagi ada di sampingku, jika dapat seperti itu Aku tidak ingin terbangun Jika dapat tertidur lagi dan itu akan terulang”

Hari-hari Rudi semakin menghitam kalbu seketika mimpi itu datang . Mimpi ini seperti narkoba… Menagihkan… Jika tak mampu mengulang lagi, akan sakit seperti ini . Setiap hari harus memojok di kamar dan merenungkan hal itu lagi
dan lagi walaupun sangat terasa
mustahil untuk melupakannya.

“diam-diam aku menertawakan
diriku sendiri. Aku tidak percaya seberapa dalam aku jatuh untukmu. Kau masuk ke pikiranku dengan rangakaian imajinasi.
Sekarang aku seperti orang bodoh
yang jatuh cinta.Semuanya , aku, sekarang, kau. Aku sudah jatuh cinta denganmu.Lihat aku dan aku berjanji Bahwa aku tidak akan membiarkan engkau pergi.Bahkan jika dunia berakhir, aku akan
mencintaimu seperti jam abadi yang tak pernah berakhir"

Bahkan kondisi Rudi semakin parah ketika Vanya memperkenalkan tunangannya yang bernama Lee Min Ho kepada Rudi. Lee Min Ho sangatlah tampan dia orang korea asli yang mendapat beasiswa untuk kuliah di Indonesia. Dengan cara seperti apalagi Rudi menahan amarahnya untuk ini ? Ia tidak boleh menunjukan sakitnya cinta ini di
hadapan Vanya. Sebagai teman
terdekatnya, Rudi harus menampakan ekspresi bahagianya ketika seseorang yang sangat ia cintai tengah dimiliki orang lain .Lambat laun Vanya menghilang dari kehidupan Rudi seketika Vanya sudah lulus . Begitupun juga dengan dirinya. Mungkin ini sudah jalannya, Vanya diciptakan oleh Tuhan bukan untuk dirinya. Dan Rudi juga tidak di ciptakan untuk Vanya. Namun kenangan di mimpi itu, takkan mungkin bisa Rudi hapus selamanya.

" I loved you, even now I still love you, in the future I still love you even if I can not have you. Because you have fond memories of our carve a dream that made me fly comfortably "

END..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar