Kamis, 12 Februari 2015

Topeng

Suatu tempat..
Dimana seharusnya aku bepijak.
Bukan tempat seperti ini, yang terus membuat aku ingin pergi.
Memaksaku harus memakai topeng nan indah, untuk menutupi
wajahku yang sudah mulai rapuh.
Karena tak lagi menangkal tipuan
hatiku.
Dan aku terus akan menjadi terheran-heran, kapan aku dapat
melepas topeng yang bermimik terus tersenyum ini?
Meskipun hatiku
sedang memelas.

Di tengah malam ini, aku semakin menyadari aku kehilangan diri.
Kehilangan jiwa yang telah meninggalkan ku terlebih dahulu,
Dan aku pun tak tau kemana harus aku cari.
Haruskah aku berani melepaskan
topeng yang terus tersenyum ini?
sayang sekali, aku tak bisa.
Aku tak kuat dan tak kuasa.
Aku ingin pergi, ke suatu tempat.
Dimana seharusnya aku berpijak.
Lepas dari semua ini, tidak memaksaku memakai topeng
tersenyum ini lagi.
Lepas dari keharuan hidupku ini.
Aku ingin pergi, ke suatu tempat,
Mungkin ke sebrang sana,
Selangkah, selompat kesana…
Dimana aku bisa memilih dan
menjalani hidupku sendiri, tanpa
rasa haru dalam hidup ku tadi.

Minggu, 07 Desember 2014

Sastra luar Indonesia (Korea Selatan)

Untuk sekedar inspirasi saja /*

Berikut ini sedikit biografi sastrawan asal Korea Selatan »»

Kim Tongmyong, Lahir di Kangnung, Provinsi Kangwong. Kim mengambil bidang Teologi di Aoyama Academy, Jepang. Karirnya meliputi berbagai
macam profesi, diawali sebagai
seorang guru semua tingkat
sampai seorang editor surat kabar
dan Anggota Kongres. Selama
penjajahan Jepang, ia membuat
rumahnya didaerah pedesaan,
dimana ia dapat membuat puisi
dengan bernostalgia mengenai
kampong halamannya yang sudah
lenyap. Setelah Perang Korea ia
menemuka tema dalam realitas
langsung. Karya-karyanya meliputi
My Lyre (1930), Plantain (1938), TheWittnes (1955) dan My Heart
(1964).

Selanjutnya berikut ini adalah salah satu puisi karya Kim Tongmyong »»

My Heart

My heart is a lake:
Come and row your boat on it
I will embrace your white shadow
and break into so many jewels against your sides

My heart is a candle-light:
Please close the window for me
I will burn myself quietly to the
last drop
Trembling by your silken dress

My heart is a traveler:
Play on your flute for me
I will stay the whole night
through
Listening to your tones under the
moon

My heart is a falling leaf:
Let me stay in your garden awhile
I will leave you like a lonely
wanderer
When the wind rises again.

Indo trans

My Heart

Hatiku danau:
Datang dan mendayung perahu
di atasnya Saya akan merangkul bayangan putih  Anda dan masuk ke begitu
banyak perhiasan
terhadap sisi anda

Hatiku adalah cahaya
lilin: Silakan
menutup jendela
bagi saya Aku akan
membakar diri diam-
diam ke tetes
terakhir Gemetar
oleh gaun sutra

Hatiku adalah
wisatawan: Bermain
di seruling Anda
untuk saya Saya akan
tinggal sepanjang
malam melalui
Mendengarkan nada
Anda di bawah bulan

Hatiku daun jatuh:
Biarkan aku tinggal
di kebun Anda
sementara Aku akan
meninggalkan Anda
seperti kesepian
pengembara Ketika
angin naik lagi.

Indo trans nya kurang maximal, maaf!

Untuk Mu Sayang ~♡

Melihat begitu banyak gambar dirimu
Terlalu sering aku mendengar suaramu
Membuatku terbawa ke dalam
duniamu
Dunia mu yang terlalu jauh ku jangkau

Membuatku berandai,
Andai ku dapat bertemu dengan mu
Andai ku dapat hadir dalam setiap hembusan nafas mu
Andai juga kau dapat hidup beriringan dengan ku

Semakin ku tahu dirimu
Semakin ku mengerti tentangmu
Semakin besar rasaku padamu
Dan semakin besar pula ku mengerti betapa jauhnya kita berdua

Dan lagi lagi aku berandai,
Andai kau nyata dalam
kehidupanku
Aku mencintaimu sebagai seorang
pria
Bukan idola
Sekali lagi bukan idola

Memang gila
Namun inilah kenyataannya
Andai kita sama
Akankah kita dapat bersama?
Andai kita satu negara
Akankah kita bertemu dan
bersama?

Menyenangkan bisa mengenalmu,
Walau tak bisa bertemu
Menyenangkan jatuh cinta
denganmu,
Walau aku tahu,
Cinta ini tak mungkin dan tak akan
pernah terbalas

Namun walaupun begitu
Aku tetap mencintaimu
Kau tetap bersemayam di tubuh
Kau penyemangat ku disaat aku tk berdaya menghadapi persoalan di dunia yang fana ini

Rabu, 26 November 2014

Gone

Tinggallah didalam memori
diantara kejadian saat itu
Yang tersisa pada ujung tangan
didalam kehangatan
Yang mungkin kamu miliki
Wajahmu, Aromamu
Tolong, lihatlah aku, lihatlah aku,
lihatlah aku
Atau perasaanmu, perasaanmu,
perasaanmu
Tertangkap mencoba tersenyum
mencoba berkata
Terjebak (saat) mencoba
Kita bersama-sama didalam ruang
itu
Aku persis denganmu dalam
perjalanannya
Yang terlalu baik berjalan dalam
hujan
Bukankah kau tidak ?
Bagaimana kau menghapus diriku
yang masih hidup
Pada waktu itu berjalan di
sepanjang jalannya
Membuatnya jalan
Meskipun kenangan masih
berlama-lama (tinggal) ditempat
Aku juga rindu (dapat) berdiri
Lihatlah aku, lihatlah aku, lihatlah
aku
Aku masih merasakanmu,
perasaanmu, perasaanmu
Hanya hampir menyerupai nada
senyum (mu)
Hampir menyerupai
Kita bersama-sama didalam ruang
itu
Aku persis denganmu dalam
perjalanannya
Yang terlalu baik berjalan dalam
hujan
Bukankah kau tidak ?
Bagaimana kau menghapus diriku
yang masih hidup
Menerimanya juga
Tidak hanya membolehkan
menghapus namamu
Hanya dengan kamu memanggil
namaku
Terlelap disini
Kita bersama-sama didalam ruang
itu
Ketika berjalan bersama
Aku terperangkap oleh diriku
sendiri
Kita berhenti saat masa depanku
di tempat ini
Aku tidak dapat berdiri dan hanya
kamulah

Belajar dari Seekor Burung Merpati

1. Merpati adalah burung yang
tidak pernah mendua hati.
Coba perhatikan, apakah ada
merpati yang suka berganti
pasangan? Jawabannya adalah
“tidak”! Pasangannya cukup 1
seumur hidupnya.
2. Merpati adalah burung yang
tahu kemana dia harus
pulang. Betapapun merpati
terbang jauh, dia tidak pernah
tersesat untuk pulang.
Pernahkah ada merpati yang
pulang ke rumah lain?
Jawabannya adalah “tidak”!
3. Merpati adalah burung yang
romantis. Coba perhatikan
ketika sang jantan bertalu-talu
memberikan pujian, sementara
sang betina tertunduk malu.
Pernahkah kita melihat mereka
saling mencaci? Jawabannya,
“tidak”!
4. Burung merpati tahu
bagaimana pentingnya bekerja
sama. Coba perhatikan ketika
mereka bekerja sama membuat
sarang. Sang jantan dan
betina saling silih berganti
membawa ranting untuk
sarang anak-anak mereka.
Apabila sang betina
mengerami, sang jantan
berjaga di luar kandang. Dan
apabila sang betina kelelahan,
sang jantan gantian
mengerami. Pernahkah kita
melihat mereka saling
melempar pekerjaannya?
Jawabannya, “tidak”!
5. Merpati adalah burung yang
tidak mempunyai empedu, ia
tidak menyimpan “kepahitan”
sehingga tidak menyimpan
dendam.

Jika seekor burung merpati bisa
melakukan hal-hal di atas, mengapa manusia mahkluk paling sempurna tidak bisa? Hidup itu indah Hidup itu menyenangkan
jika kita saling mengerti, berbagi,
dan menghargai! Setuju..?

LUKA HATI

Aku duduk terdiam di tengah
kesunyian
menatap langit yang enggan
berbicara
entah mengapa ia diam membisu
seribu bahasa
apakah ia juga tau akan
kesedihanku ini?

Luka yang selama ini aku pendam
Sakit yang sangat mendalam
Sakit yang tak bisa terbendung lagi
Bagaikan pisau menggoreskan luka
Kau pergi bersama semua kenangan
jauh....jauh dan semakn jauh
meninggalkan aku sendiri
bersama luka dalam hati

:'(

Minggu, 09 November 2014

NEGERI LUCU !

lucunya negeri ini !
maling sandal dihukum mati
tapi korupsi di biarkan
ada yang masuk jeruji besi
tapi sebentar
anehnya lagi ada yang nonton tenis di Bali !! WOW !

Sebebarnya dimana pejabat negeri ini ?
Hingga negeri ini roboh sendiri ?
Apakah hanya berdiam diri ?
Apakah hanya santai-santai di pantai ?

Hei para pejabat negeri !
kau hanyalah seorang biang
keladi & biang kerok
Mengumbar omongan yang basi
hanya untuk melampiaskan
nafsu dunia mu sendiri !

Siapa kau sebenarnya ?
Pemimpin bangsa ?
Pejabat bangsa ?
Ataukah hanya,
Seorang penggelap dana
negara ?

Kau hanyalah,
Kecoa berdasi yang duduk di kursi
empuk
di hiasi dengan baju berdasi
Sepatu yang menyilukan
Jam tangan mewah bersinar

Jam tangan mewah bersinar
itulah yang menyinari jiwamu dan hati nurani mu
Dengan teganya kau merampas
hak kami
dan juga menghancurkan
harapan untuk kemajuan negeri ini

Kau tak pantas
Memang tak pantas
hidup di negeri ku ini
lebih baik kau hidup
dibalik jeruji besi
dengan uang milyaran-milyaranmu tadi